DR. Mohammad hatta yang lebih dikenal dengan sebutan Bapak Koperasi Indonesia, adalah seorang pemimpin yang berdisiplin tinggi, tegas, dan taat beragama. Pembawaannya sederhana, walaupun ia keturunan berada dan apa yang dikatakannya selalu sesuai dengan perbuatannya.
Bung Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di bukit tinggi. Pendidikan yang pernah ditempuhnya adalah ELS (SD Belanda), MULO (SMP Belanda), Prins Hendrik School (Sekolah Dagang Belanda) dan Handels Hogeschool (Sekolah Tinggi Perdagangan) di Negeri Belanda hingga tamat.
Pada tahun 1926 Bung hatta menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda, suatu gerakan mahasiswa Indonesia yang memperjuangkan Indonesia merdeka. Gerakan PI sangat mengkhawatirkan pemerintah Belanda, sehingga pada tahun 1927 Bung Hatta di tangkap bersama Nazir Datuk Pamuncak, Ali sastroamidjodjo dan Abdoel Madjid Djodjodiningrat. Mereka dihadapkan ke pengadilan pada tahun 1928, namun kemudian di bebaskan dari segala tuntutan.
Pada tahun 1932 Bung Hatta kembali ke Indonesia dan memimpin Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Karena kegiatan politiknya, Bung Hatta ditamgkap dan pada tahun 1935 beliau dibuang ke Boven Digoel (Irian Jaya). Ia kemudian dipindahkan ke Banda Neira dan terakhir ke Sukabumi. Pada masa pendudukan Jepang tahun 1943 Bung Hatta memimpin kantor pusat Tenaga Rakyat (Putera) bersama Bung Karno, Ki hajar Dewantara dan K.H Mas Mansyur.
Setalah Jepang menyerah kepada Sekutu, maka pada tanggal 17 agustus 1945 Bung hatta bersama Bung Karno memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Bung Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden RI yang pertama. Pada tahun 1949 Bung Hatta memimpin delegasi Indonesia dalam konfrensi meja bundar di Den Haag yang menghasilkan diakuina kedaulatan RI oleh pihak Belanda.
Bung Hatta mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden pada tahun 1956. Beliau wafat pada tanggal 14 Maret 1980 dan di makamkan di pemakaman unum Tanah Kusir Jakarta .
By : goggle
Bung Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di bukit tinggi. Pendidikan yang pernah ditempuhnya adalah ELS (SD Belanda), MULO (SMP Belanda), Prins Hendrik School (Sekolah Dagang Belanda) dan Handels Hogeschool (Sekolah Tinggi Perdagangan) di Negeri Belanda hingga tamat.
Pada tahun 1926 Bung hatta menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda, suatu gerakan mahasiswa Indonesia yang memperjuangkan Indonesia merdeka. Gerakan PI sangat mengkhawatirkan pemerintah Belanda, sehingga pada tahun 1927 Bung Hatta di tangkap bersama Nazir Datuk Pamuncak, Ali sastroamidjodjo dan Abdoel Madjid Djodjodiningrat. Mereka dihadapkan ke pengadilan pada tahun 1928, namun kemudian di bebaskan dari segala tuntutan.
Pada tahun 1932 Bung Hatta kembali ke Indonesia dan memimpin Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Karena kegiatan politiknya, Bung Hatta ditamgkap dan pada tahun 1935 beliau dibuang ke Boven Digoel (Irian Jaya). Ia kemudian dipindahkan ke Banda Neira dan terakhir ke Sukabumi. Pada masa pendudukan Jepang tahun 1943 Bung Hatta memimpin kantor pusat Tenaga Rakyat (Putera) bersama Bung Karno, Ki hajar Dewantara dan K.H Mas Mansyur.
Setalah Jepang menyerah kepada Sekutu, maka pada tanggal 17 agustus 1945 Bung hatta bersama Bung Karno memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Bung Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden RI yang pertama. Pada tahun 1949 Bung Hatta memimpin delegasi Indonesia dalam konfrensi meja bundar di Den Haag yang menghasilkan diakuina kedaulatan RI oleh pihak Belanda.
Bung Hatta mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden pada tahun 1956. Beliau wafat pada tanggal 14 Maret 1980 dan di makamkan di pemakaman unum Tanah Kusir Jakarta .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar